Suluh Pergerakan

Menggugat Kedaulatan Rakyat

Press Release ROADSHOW FESTIVAL KEADILAN #2 MALANG SABTU, 29 JULI 2023 Sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo pada tahun 2019, berbagai isu problematik telah menjadi fokus perhatian masyarakat. Selama periode kedua kepemimpinannya, isu-isu tersebut antara lain terkait dengan produk hukum yang kontroversial dan menuai banyak kritik dari berbagai kalangan. Beberapa produk hukum yang dikeluarkan tampaknya …

Menggugat Kedaulatan Rakyat Selengkapnya »

Menari di Atas Kemiskinan Struktural

Kawan kita, sebut saja Waskito, adalah seorang warga Jogja. Dia bukan warga asli, jika asli diartikan sama dengan mereka yang menetap, hafal mati arah mata angin, dan memiki KTP berdomisili daerah itu. Sejak merantau sepuluh tahun silam, tokoh kita ini memutuskan menyewa sebuah kontrakan di Jogja. Ketika menikah beberapa tahun kemudian, dia bermaksud untuk meninggalkan …

Menari di Atas Kemiskinan Struktural Selengkapnya »

LIMA KALI PEMILU: APA YANG DIDAPATKAN RAKYAT?

Satu dari tiga orang Indonesia terlibat dalam pembelian suara pada Pemilu 2014, yang ini tak muncul pada Pemilu tahun 1999 (Andreas Ufen) Kadang-kadang saya bertanya-tanya apakah dunia ini dijalankan oleh orang-orang pintar yang mempermainkan kita atau oleh orang-orang bodoh yang sungguh-sungguh (Mark Twain) Tahun 2024 mendatang kita akan menyelenggarakan pemilu yang ke enam kalinya. Sejak …

LIMA KALI PEMILU: APA YANG DIDAPATKAN RAKYAT? Selengkapnya »

Pendidikan dan Konsep Omong Kosong

Pengaruh pengajaran  itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedang merdekanya hidup batin itu terdapat dari pendidikan. Manusia yang merdeka yaitu manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung kepada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat) – …

Pendidikan dan Konsep Omong Kosong Selengkapnya »

Masyarakat Sipil: antara Aktivisme Borjuis dan Oposisi Sosial

Di tengah kekacauan pengelolaan Covid-19 oleh pemerintah, konsolidasi oligarki berlangsung sampai pada bentuknya yang nyaris sempurna.  Revisi UU Minerba, UU KPK, dan tentu saja pengesahan Omnibus Law, merupakan contoh vulgar keberhasilan konsolidasi mereka dalam menguatkan cengkramannya pada negara. Cara pemerintah mempertahankan mukanya yang coreng-moreng akibat hal itu adalah dengan menciptakan citra ilusif di dunia maya, …

Masyarakat Sipil: antara Aktivisme Borjuis dan Oposisi Sosial Selengkapnya »

Bukan Pesta Demokrasi, melainkan Pentas Oligarki

“Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.” —Pramoedya Ananta Toer Minke, tokoh separuh fiktif dalam roman Bumi Manusia, tak hidup hari ini ketika nuansa politik masa kolonial telah dianggap usang. Warga negara, seperti disebutkan dalam kitab-kitab suci tentang demokrasi, berhak memilih siapa yang mereka kehendaki memegang tampuk kuasa. Demokrasi dijalankan …

Bukan Pesta Demokrasi, melainkan Pentas Oligarki Selengkapnya »

Karenannya Kita Harus Ber-Oposisi (2)

Oligarki adalah instrumen yang paling penting bagi kapitalisme untuk menuju puncak kejayaannya. Oligarki secara harapiahnya ialah tentang kekuasaan yang dikendalikan oleh segelintir orang saja. Sehingga dari segelintir orang tersebut, terjadilah monopoli sumber-sumber kekayaan yang ada. Kapitalisme adalah penguasaan dan pengendalian sistem ekonomi bebas yang mempraktekkan penghisapan manusia atas manusia lainnya atau komoditi lainnya untuk menghasilkan …

Karenannya Kita Harus Ber-Oposisi (2) Selengkapnya »

TANPA OPOSISI TAK ADA DEMOKRASI

Jika pemungutan suara memang bisa mengubah keadaan, tentunya pemilihan umum akan dilarang (Our Brand Is Crisis) Masyarakat yang merosot dalam budaya yang hanya subur untuk berkembangnya dua jenis sikap: atau apatis, atau oportunis (Forum Demokrasi) Hari-hari ini suasana politik makin memanas. Calon Presiden yang sudah ditentukan oleh Partai Politik mulai menjaring dukungan: pidato, pengumpulan massa …

TANPA OPOSISI TAK ADA DEMOKRASI Selengkapnya »

KARENANYA KITA HARUS BER-OPOSISI (1)

Sebelum menulis artikel ini, saya kerap terpikir tentang perjuangan hidup atau nasib kawan-kawan yang ada di sekitar saya, termasuk diri saya sendiri. Saya tidak percaya hal itu disebut dengan kata ‘nasib’, karena kata ‘nasib’ mengindikasikan penyerahan total dari sebuah puncak kekalahan. Ibaratnya, sudah tidak ada jalan lain lagi untuk berubah. Lalu, bagaimana keadaan yang selalu …

KARENANYA KITA HARUS BER-OPOSISI (1) Selengkapnya »

Memetik ‘Kabecikan’ Samin Surosentiko

Oleh: Langit – Pegiat Social Movement Institute – Di jalan setapak yang menuju pendopo itu, terlihat para pemuda serta bapak-bapak kompak menggunakan pakaian yang serba hitam dengan setelan celana yang agak menggantung. Dan para lelaki tersebut memakai ikat kepala dari kain kecil yang dililitkan melingkar yang menyerupai blangkon. Sebuah ciri khas tentang Suku Samin. Pun …

Memetik ‘Kabecikan’ Samin Surosentiko Selengkapnya »