Nama kami menjelaskan apa yang kami lakukan: berjuang untuk masyarakat. Masyarakat kelas bawah seperti buruh, tani, nelayan & relijius marjinal. Dimana saja - kapan saja. Kami merupakan organisasi yang berjuang dalam mengadvokasi dan memberdayakan masyarakat. Berdiri dalam suasana buntu. Ide demokrasi yang diperjuangkan disalah-gunakan. Gagasan pemerintahan sipil yang demokratis lagi terancam. Urgensi bangkitnya lagi isu-isu SARA. Dimana banyak orang dan kelompok menyuarakan kebencian, permusuhan dan fitnah. Jika diibaratkan benang maka sistem sosial ini sedang berada dalam situasi tarik-menarik. Mau bertahan dengan ide demokrasi atau diseret dalam suasana diktator. Berdiri dengan prakarsa banyak anak muda. Kebanyakan mahasiswa yang punya pengalaman gerakan.
Bercita-cita untuk mendirikan tatanan sosial yang adil melalui jalan baru. Tak hanya mengawasi kekuasaan atau mencoba mengorganisir perlawanan melainkan menyemai ide-ide alternatif. Bagi kami pengetahuan tak lagi ada di kampus tapi ruang pertemuan dan lapangan. Itu sebabnya kami mendirikan banyak pusat pembelajaran sejak pertama kali berdiri tahun 2013.
Sebagai peneguh cita-cita perubahan, kami menolak kekuasaan otoriter yang bisa muncul dari mana saja. Kami menuntut penuntasan atas kasus-kasus HAM. Kami mendorong lahirnya pendidikan yang berwatak progresif. Kami melibatkan diri dalam upaya pembelaan pada kasus-kasus yang menimpa kaum marginal. Kami ingin menghidupkan kembali budaya menulis, membaca dan diskusi. Serta meletakkan kreativitas dan imaginasi sebagai mesin penggerak utamanya.
Kami memiliki banyak karya. Kami percaya perubahan itu bukan sekedar meruntuhkan puing kekuasaan tetapi juga meneguhkan institusi yang bisa mengabadikan praktek kemenangan-kemenangan sederhana. Kesederhanaan yang memberikan pencerahan yakni dengan pendidikan. Melalui pendidikan, berfokus pada anak usia dini yang bernama Rumah Pengetahuan Amartya. Tak hanya sekolah tapi juga Web Sekolah Bermain Amartya yang menyajikan serangkaian topik-topik kritis mengenai pendidikan anak. Disusul dengan praktek-praktek pembelajaran yang berpusat pada pembangunan kesadaran kritis pada anak muda.