Mereka yang memukuli kaum miskin ini dan mereka yang hanya diam menonton, tergolong manusia yang disebut dalam firman Allah pada surah Al-Baqarah, ” Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petujuk… Mereka itu tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)
Al-Baqarah: 17-18
Pendahuluan
Islam memberikan kritik, dalam sistem sosial Mekah kala itu, tiga atau empat orang kaya Mekah, mempunyai paling sedikit 900 unta dan 200 budak. Budak ini selain digunakan untuk membantu perdagangan juga dimanfaatkan untuk umpan peperangan. Praktek perdagangan pun kecurangan, sebagaimana terekam dalam ingatan Nabi Muhammad SAW, dengan mengurangi timbangan dan berubat curang ketika menakar. Sistem perdagangan yang licik ini akan merusak sistem ekonomi yang mustinya berjalan secara baik. Terutama sekali arus besar perdagangan kaum budak yang berasal dari imbas kebudayaan Romawi. Melihat kondisi sosial yang amat memprihatinkan Nabi Muhammad SAW melakukan khalawat (pengasingan) spirutal secara teratur. Selama masa khalawat dalam pelbagai kesempatan, melatih spiritual dengan memberi makanan bagi kaum miskin dan mengucap doa sembari memberi derma. Di Gunung Hira, awalnya, menjadi landasan bangunan sebuah agam revolusioner yang dapat mendobrak sistem sosial yang rusak. Walaupun Waraqah mengingatkan resiko akan permusuhan, penolakan bahkan kebencian kaumnya pada ajarannya tapi Muhmmad SAW mengemban misi besar ini. Posisi awal Muhammad adalah pemberi peringatan (nadzir) sebagaimaan tercermin dalam surah 42:7, ”Hai orang berselimut, bangulah, lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah.” Siapa saja yang diberikan peringatan, terdapat dalam firman QS Al Hijr ayat 94; dan sampaikanlah olehmu secara terang terangan apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah (jangan abaikan gangguan) orang-orang musrik. Dalam riwayat Ibnu Majah, dimana Nabi Muhammad SAW bersabda, ”berikanlah upah buruh sebelum keringatnya”.
Kamu adalah umat yang terbaik dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah
Al-Imran: 110
Pesantren Islam Kiri bertujuan untuk mengajak umat islam dalam pembentukan masyarakat yang adil dan egaliter untuk melawan para penindas sesuai dengan visi awal agama Islam terbentuk. Islam mengungkapkan dengan memukau bagaimana praktek monopoli dan perdagangan curang merupakan halangan terbesar bagi terbentuknya sistem sosial yang lebih adil. Sebagai agama Rahmatan Lil Alamin (ajaran penuh kasih sayang), agama Islam merasakan betul betapa derita yang dipanggul oleh kaum miskin perlu mendapatkan pembelaan. Juga bagi mereka yang nasibnya sedang tertindas, tertekan, teraniaya; Sehingga Allah SWT menjajikan bahawa posisi pemimpin tidak akan mungkin diberikan kepada orang-orang dzalim. Seperti firman Allah SWT dalam Al Quran, ”Seungguhnya aku akan menjadikan (mereka) Imam bagi seluruh manusia. Janjiku tidak mengenai orang-orang yang dzalim.”
Ketika belenggu merajalela, dimensi-dimensi revolusioner untuk membebasan harus dituangkan sebagai penyangga kekuatan sosial dalam Islam
Maka yang dimaksudkan Islam Kiri sebagai berikut:
- Islam menggajarkan pada aksi untuk menuju perubahan, sebagai keimanan subyektif dalam diri setiap pribadi.
- Keyakinan akan keunggulan dan kebenaran Islam sebagai satu-satunya agama, tidak menampilkan sikap yang dogmatis apalagi lari dari kenyataan hidup.
- Islam sesungguhnya menjadi ajaran yang tidak rumit, karena Islam memiliki inti semangat pemihakan pada mereka yang lemah dan membutuhkan pertolongan.
- Islam selalu memiliki hubungan erat dengan massa, berperan pada perubahan sejarah.
Tujuan utama kehidupan religius adalah membuat evolusi bergerak ke arah yang jauh! lebih penting bagi nasib ego daripada kesehatan moral tatanan sosial yang membentuk lingkungannya saat ini
Muhammad Iqbal
KIRI: KRITIS. ILMIAH. REVOLUSIONER. ISLAMI.
PESANTREN ISLAM KIRI insyaAllah diadakan setiap tahun sekali dibulan suci Ramadhan
PESANTREN ISLAM KIRI diadakan sejak bulan suci Ramadhan 1445 H, 2024 menjadi Pesantren Islam Kiri kedua. Tepat satu bulan gejolak tahun politik yang sangat mengenaskan di era Joko Widodo.
PESANTREN ISLAM KIRI seperti Pesantren Ramadhan pada umumnya. Terdapat sesi tausiyah, tilawah, shalat fardu dan tarawih berjama’ah. Namun yang membedakannya anda akan belajar islam sebagai agama yang membebaskan secara intensif.
DAFTARKAN DIRI ANDA SEBAGAI SANTRI