Kita hidup dalam periode Sejarah Ketika kaum kanan beraksi dalam skala global, sedangkan kaum postmodernis berpikir dalam skala lokal
B. Herry Priyono
Oleh Asgar Maulana
Berbicara mengenai globalisasi adalah kondisi Sejarah manusia. Globalisasi adalah hasil dari berbagai tindakan manusia, banyak orang yang mengatakan globalisasi dapat terjadi begitu saja dan sudah seperti takdir tuhan, namun ternyata adanya gempuran globalisasi bukan terjadi begitu saja, kita bisa lihat dalam sektor politik. kemenangan dinasti keluarga Jokowi bukan karena takdir tuhan, namun karena permaninan curang yang dilakukan Jokowi, Ketika ada keluarga dinasti yang berhasil masuk dalam dunia politik maka kita sebagai rakyat biasa bisa apa? Kita tentu akan susah ingin memiliki cita-cita menjadi presiden, tidak bisa diyangkan lagi anak-anak TK akan kehilangan imajinasi untuk menjadi calon presiden, karena apa? Karena untuk menjadi calon presiden kita harus pertama, kita lahir dari keluarga yang berpengaruh, kedua tentu kita harus kaya, dan ketiga kita harus memiliki banyak relasi dengan para pejabat, maka inilah yang menyebabkan globalisi dalam sektor politik.
Tak hanya itu dalam sektor Pendidikan. Saya saat ini baru mencari kampus karena saya calon mahasiswa baru namun tidak gampang juga untuk mencari kampus, pertarungan untuk masuk kedalam kampus negeri ditentukan oleh nilai yang tinggi dan untuk mencapai itu saya harus mengikuti bimbel (bimbingan belajar) dan itu tidak murah, apalagi sekarang yang dipermasalahkan banyak orang adalah beban mahalnya ukt, lalu apa respon mentri Pendidikan kita? Nadiem makarim dalam sidang komisi X DPR RI Dimana nadiem mengatakan bahwa kanaikan ukt ini hanya berlaku kepada mahasiswa baru, seharusnya semakin terbantunya kita dengan teknologi dapat menjadikan uang kuliah semakin murah bukan semakin mahal.
Pak Prabowo dalam debat capres juga mengatakan bahwa kita kekurangan 140 ribu dokter di Indonesia dan pak Prabowo akan mengupayakan membangun 300 fakultas kedokteran baru yang sebelumnya hanya terdapat 92, ia juga akan memberikan 20 ribu biasiswa dalam kuliah bidang kedokteran dan STEM, pak Prabowo tidak tahu bahwa fakultas kedokteran adalah fakultas yang paling mahal, fakultas kedokteran hanya di huni oleh 3 kalangan, pertama kaya, kedua kaya sekali dan Ketiga masyallah kayanya, maka dari itu mengapa kita kekurangan dokter karena untuk menjadi dokter itu dibutuhkan modal yang besar, mengapa fakultas kedokteran hanya terdapat 92 saja, karena belum tentu juga 92 itu terisi semua, karena rakyat kita tidak mampu untuk membayar kuliah fakultas kedoteran, saya gak bisa bayangkan jika pak Prabowo ingin membangun 300 fakultas kedokteran itu akan dihuni oleh siapa, mungkin para setan akan bergentayangan disana. Maka dari itu kita tidak butuh banyak fakultas kedokteran dari pada membangun 300 fakultas kedokteran mending uangnya untuk menggratiskan biaya kuliah yang mahal dan ini sudah dilakukan diberbagai negara. Kita dapat lihat kan dari peryataan sikap para mentri dan calon presiden sebelum mereka terpilih sebetulnya mereka berpihak kepada siapa, peryataan serta visi misi mereka berpihak kepada siapa, hanya kepada mereka anak-anak oligarki, hanya kepada mereka kalangan elite dan orang-orang kaya
Itulah yang terjadi saat ini betapa globalisi bukan dipengaruhi oleh takdir, globalisi dipengaruhi oleh orang-orang yang memiliki sumberdaya berlebih, maka dari sini kekuasaan pemerintah kita dilampaui oleh para individu-individu tersebut, tak hanya itu terjadi nya globalisi juga kita rasakan dalam dunia maya, banyak sekali hoax yang beredar, sampai-sampai kita tidak bisa bedakan mana hoax mana fakta, namun apa yang dilakukan pemerintah saat ini sepertinya mereka tak dapat menghentikan hoax-hoax yang tersebar di internet. pemerintah selalu mengatakan bahwa penyebaran hoax di lakukan oleh rakyat, kita seperti harus peracaya apa yang dikatakan pemerintah kita, bahwa hoax bukan dari mereka dan pemerintah selalu dianggab paling benar. Padahal kasus G30S juga banyak cerita yang di ada-adakan oleh pemerintah. pemerintah membuat bahwa peristiwa G30S pelakunya adalah pki, padahal dalam buku Riwayat terkubur yang ditulis oleh john roosa ia mengatakan bahwa buku pertama rezim Suharto yang membenarkan penindasan PKI ditulis oleh dua pejabat negara, yaitu Nugroho notosusanto dan ismail saleh, maka kita sebetulnya sudah didoktrin dari sd hingga kuliah, bahwa buku Pelajaran kita seharusnya mengatakan fakta bukan sebaliknya, seharusnya kita lakukan refleksi terhadap buku-buku yang menjadi dasar bagi Pendidikan Indonesia dan Ketika refleksi kita tidak didasarkan pada fakta ia melorot statusnya menjadi idiologi murahan.
Maka dari itu globalisasi bukan dipicu oleh bencana alam, namun globalisasi memang diciptakan oleh mereka demi kepetingan mereka sendiri, lalu siapa yang bertanggung jawab pada globalisasi yang membawa pada ranah berantakan ini? Seharusnya mereka yang memulainya maka mereka juga yang harus bertanggung jawab. kita tahu bahwa jika mereka melakukan hal-hal tersebut merusak negara namun baik untuk mereka, mereka tentu tidak akan peduli, seperti yang dikatakan john rossa “banyak orang yang ingin dianggab bertanggung jawab atas sebuah kejayaan tapi tidak ada orang yang mau bertanggung jawab atas sebuah kekalahan”. maka jawabanya jika mereka tidak dapat bertanggung jawab maka kita rakyat yang akan turun tangan untuk mengingatkan akan tanggung jawab mereka.
Ilustrasi: A nutshell
Jika anda menyukai konten berkualitas Suluh Pergerakan, mari sebarkan seluas-luasnya!