
Inilah bulan mulia yang membawa ummat Islam dalam membangun kebiasaan baru. Menahan lapar, emosi dan perbuatan tercela lainnya. Allah memberi kesempatan pada manusia untuk melatih diri agar tidak terbenam menjadi manusia ekonomi: sibuk mencari keuntungan diri, berinteraksi dengan kultur transaksi dan memusatkan diri pada ego. Maka di bulan Ramadhan manusia diceburkan dalam kolam rohani: hidupnya hanya untuk memerankan diri sebagai hamba. Pusat orientasinya bukan lagi diri tapi sang Pencipta. Konsekuensinya ia tidak lagi peduli tentang pangkat apalagi kekayaan yang dimiliki. Ia luaskan perhatian pada orang miskin, menyadari akan kelemahan diri sendiri serta mendidik jadi pribadi yang peka. Tapi mengapa latihan spiritual yang berlangsung tiap tahun ini seperti tidak membawa dampak struktural yang besar: korupsi masih meraja-lela, pengrusakan lingkungan terjadi dimana-mana bahkan kekerasan aparat terus berjalan?!
Selengkapnya download koran Ramadan edisi Islam Agama Protes di http://bit.ly/islamagamaprotes
Baca, Cetak dan Sebarkan!