Bajrangi Bhaijaan; Film India Yang Benar-Benar Bhajingaan

Melki AS – [Pegiat Social Movement Institute]

***

Beberapa tahun belakangan, film India mengalami pergeseran tema yang cukup signifikan. Setidaknya itu yang bisa kita saksikan pada beberapa film belakangan yang ngehits seperti 3 Idiots, My Name Is Khan, Slumdog Millioner, Taare Zameen Par, Bajrangi Bhaijaan, dan lain-lain.

Film India kini sedikit berwajah berbeda dari sebelumnya. Kalau pada umumnya biasanya menampilkan tema-tema seputar cinta, institusi kepolisian yang korup dan sebagainya, kini sudah lebih modern dengan menampilkan tema-tema kemanusiaan, kritik sosial, kesetaraan gender bahkan tak jarang persahabatan antar kedua negara; India dan Pakistan, Hindu dan Muslim. Tapi musikalitas sebagai cirinya tetap hadir.

Hal ini yang kemudian membuat kita sebagai konsumen sekaligus penikmat film-film Bollywood merasakan sensasi yang hampir serupa dengan film-film Hollywood. Bahkan akting yang dimainkan oleh para aktor dan aktris yang terkenal seperi Sahrukh Khan, Salman Khan, Kareena Kapoor, Parineety Chopra dan lain-lain tidak kalah menakjubkannya.

Seperti Bajrangi Bhaijaan. Film yang diperankan oleh Salman Khan dan Kareena Kapoor ini tidak hanya menakjubkan secara setting tempat. Akan tetapi tema tentang pentingnya persahabatan antar negara bertetangga India dan Pakistan menjadi sesuatu yang mengandung pesan sosial yang mendalam. Seperti yang kita ketahui, antara India dan Pakistan sering terjadi percekcokan yang tak jarang membuat ketegangan. Dan ini tentunya membuat beberapa akses antar kedua negara terkadang beku.

Tapi dengan adanya film ini, kita seolah diajak untuk melihat bahwa meskipun kedua negara sering tidak akur, punya dendam sejarah yang masih terpupuk dan berlangsung, akan tetapi ada beberapa hal baik dan menarik yang tidak bisa dilupakan. Bahwa jauh didasar hati masyarakat India dan Pakistan mereka adalah dan akan selalu bersahabat. Hal ini menembus batas-batas formal kenegaraan bahkan keyakinan. Dan film ini ingin menunjukkan fakta tersebut, sekaligus ingin mengedukasi bahwa kemanusiaan itu tidak dapat dipisahkan oleh garis pembatas maupun pos-pos penjagaan keamanan antar kedua negara.

Ini film benar-benar bangsat. Selain karena diperankan oleh aktris ternama, jalan cerita pada film ini mampu menghadirkan banyak rasa yang teraduk di dalamnya; kocak, senang, gembira, sedih, pilu, marah bahkan terenyuh. Inilah khas nya film India. Selalu membuat orang yang menikmatinya tak bisa berpaling.

Seperti dikisahkan bahwa Salman Khan sebagai Pawan Kumar atau Bajrangi yang seorang Hisdustan, bertujuan mengantarkan Shahida, seorang gadis kecil bisu, yang tersesat dan terpisah dengan orang tuanya di India untuk dikembalikan ke keluarganya di Pakistan. Tentunya ini bukan hal sepele. Bajrangi harus mampu melewati pembatas antar kedua negara meskipun dilakuan dengan cara yang illegal. Dan Bajrangi yang penganut Hindu taat, selalu yakin bahwa dengan kejujurannya, ia yakin akan berakhir dengan baik.

Bajrangi tahu bahwa melangkah ke negara tetangga yang punya dendam sejarah pastilah banyak rintangan. Bahkan bukan tidak mungkin hal terburuk yang bisa saja terjadi adalah dirinya bisa terbunuh disana. Akan tetapi semua berjalan lancar. Memang beberapa kali ia harus dituduh sebagai mata-mata, dikejar-kejar pihak keamanan, berpindah dari satu tempat ke tempat lain sampai akhirnya tertangkap, di jebloskan dalam penjara, disiksa, digantung kedua tangannya, dipukuli dengan kayu dan pentungan sampai sekujur tubuhnya berdarah, lebam dan menghitam. Tapi akhirnya tujuannya tercapai juga meski dramatis. Keluarga Pakistan dipertemukan kembali dan Bajrangi akhirnya bisa pulang ke India setelah masyarakat kedua negara sadar bahwa dibalik dendam dan amarah tersebut masih ada sisi kemanusiaan yang mampu mengetuk hati.

Setelah kisah perjalanan Bajrangi yang penuh halang rintang ini di siarkan di internet, koran-koran dan televisi kedua negara, akhirnya simpati publik mulai mengalir. Tuntutan untuk melepaskan serta mengembalikan Bajrangi ke negara asalnya menguat. Disinilah kecerdasan sutradara dengan menghadirkan ending yang mengagumkan. Ia menghadirkan sisi lain selain amarah sejarah. Yaitu kemanusiaan antar masyarakat kedua negara. Bajrangi akhirnya bisa pulang ke tanah asalnya dengan diantar oleh ribuan masyarakat Pakistan. Di seberang perbatasan, ia juga sudah di tunggu oleh ribuan masyarakat dari negaranya. Tak ketinggalan, Kareena Kapoor yang berperan sebagai Rasika, sudah menunggu di gerbang perbatasan dengan dipenuhi air mata yang tumpah ruah menanti kedatangan sang kekasih. Dan semua bergembira.

Menonton film ini memang agak melelahkan. Lebih panjang dari film-film Indonesia pada umumnya yang berdurasi sekitar satu setengah jam. Film Bajrangi Bhaijaan berdurasi dua jam setengah. Tapi walaupun melelahkan, menonton film ini tidaklah membosankan. Tema film ini benar-benar menyentuh dan ngangeni.

Melihat pergeseran tema dan makna dalam film kali ini bisa jadi karena perkembangan zaman yang semakin liar; pertentangan dimana-mana, perseteruan suku dan ras terjadi, konsservatisme menguat dan lain sebagainya. Atau bisa jadi karena masyarakat sudah muak dengan pergumulan dan pergulatan yang tak jauh dari politik dan perbedaan antar negara. Maka itu sutradara mengangkat tema kemanusiaan untuk memberikan pesan bahwa sebenarnya kita itu sama. Meskipun negara kita berbeda-beda. Dan tentang kemanusiaan, haruslah selalu untuk diutamakan.

Sekali lagi, tontonlah film ini bagi kalian yang masih suka memelihara permusuhan karena perbedaan identitas kenegaraan, warna kulit, atau penganut paham nasionalisme sempit.

Tontonlah film ini karena film ini benar-benar Bajingan !

 

Jika anda menyukai konten berkualitas Suluh Pergerakan, mari sebarkan seluas-luasnya!
Ruang Digital Revolusioneir © 2024 by Suluh Pergerakan is licensed under CC BY-SA 4.0