Islam Dan Hilangnya Zaman Pergerakan

Tidakkah kita mendengar jerit ketidak-adilan karena penggusuran tanah warga? Apakah kita tidak mendengar cerita pabrik yang tutup lalu buruhnya kena PHK? Bukankah kita menyaksikan banyak anak muda yang dianiaya oleh aparat hanya karena bersuara beda? Bisakah kita diam saja melihat rumah warga yang kebanjiran karena salah tata kelola? Apakah kita hanya berdiam diri melihat pejabat publik berkali-kali melakukan korupsi? Mengapa kita masih menyatakan agar ummat terus sabar ketika protes mustinya dinyatakan terutama saat hidup mereka dalam kesulitan? Apakah benar kita meniru jejak Nabi yang hidupnya dipenuhi oleh kegelisahan akan nasib ummatnya? Saatnya kita menghidupkan lagi suasana pergerakan dalam keber-Islaman kita.


Pergerakan dalam arti melihat Islam sebagai nilai yang menginspirasi untuk terwujudnya tatanan yang adil, setara dan sejahtera. Pergerakan dalam artian ajakan ummat untuk terlibat dalam kritik, perubahan bahkan perlawanan pada sistem yang menganiaya prinsip-prinsip dasar Islam. Dari sejarah kita belajar bagaimana Sarekat Islam menghimpun para pekerja untuk melakukan mogok, petani dengan pemberontakanya hingga pelajar dengan pengetahuan kritisnya. Melalui pergerakan kekuatan Islam jadi ‘oposisi’ bagi kekuasaan yang kini sedang menjalankan proyek bahaya. Proyek pendudukan jabatan sipil oleh militer, proyek IKN yang memboroskan anggaran bahkan food esate yang merusak lingkungan. Saatnya gerakan Islam tidak berdiam diri saat ketidak-adilan terjadi apalagi korban yang ditimbulkannya sudah luar biasa besarnya. Waktunya kita memasuki Zaman Pergerakan!

Selengkapnya download koran Ramadan edisi 4 https://bit.ly/koranramadan

Baca, Cetak dan Sebarkan!

Jika anda menyukai konten berkualitas Suluh Pergerakan, mari sebarkan seluas-luasnya!
Ruang Digital Revolusioneir © 2024 by Suluh Pergerakan is licensed under CC BY-SA 4.0