Mei, Api Revolusi

Nalar Naluri (Pegiat Social Movement Institute)

***

Jelmaan sinar Mei
Laranya berdegup-degup kini
Dahulu dirinya silau api
yang menerangi

Sedang aku, masih percik yang rintik-rintik
Api yang bersemayam di dalam duri
Hari-hari yang terus berlari
Dikejar diri sendiri
Hati yang sibuk mengitari terik

Meski kami sama-sama anak matahari
Meski dia telah menjadi kembang api
Tetapi akulah lidah api
Yang tak pernah padam menjilati
Air pedih di pipi yang terkhianati

Jika anda menyukai konten berkualitas Suluh Pergerakan, mari sebarkan seluas-luasnya!
Ruang Digital Revolusioneir © 2024 by Suluh Pergerakan is licensed under CC BY-SA 4.0