Nalar Naluri (Pegiat Social Movement Institute)
***
Aku berkunjung ke museum bisu
yang mengkoleksi debu
Menceritakan angin lalu jauh
Dinding-dindingnya sebercak peluh
Lantainya letih menopang rindu
Negara adalah museum ragu
Tempatnya musim panas dan hujan beradu
Dinginya bersinar hangatnya menggigil
Mengelabui banyak mata kerdil
Relung hati yang pintunya sedang tertutup
Kita adalah museum luka
yang digores oleh janji hampa
Beretalasekan kesedihan berpalung
Diorama tangis yang meraung
Merangkak memanjat langit
Ingin bertemu memprotes Tuhan
Merunduk setelah diberi senyuman
Sambil dibisiki tuhan:
“Semua ku beri kecupan, padamu kecupan gentar, padanya kecupan getir”