Aku Menulis Puisi Disunyi Agitasi

Nalar Naluri (Pegiat Social Movement Institute)

 ***

1.
Sebelum angin utara berbunyi derik
kulihat dari sepanjang kalender berduri
aku menjerit dengan puisi yang terhunus
satu demi satu kepala mimpi ditebas getir

2.
Pelancong politik bersimbah darah teman sendiri
kekuasaan memuntahkan kenangan
beringsut dari kiri menuju pisau bergerigi
nona dan bung kini menjadi penjagal abadi

3.
Dalam lambaian sepoi gambar tirani
melengket di belakang bodi truk melintas
menyiprati luka masa lalu yang masih basah
sakitnya tak kunjung berhenti memacetkan harapan

4.
Rona pelangi menggali kuburannya sendiri
tahun ini tahun lalu dan tahun baru adalah kembar seiras
meneteslah air bah dari langit mendung
buih-buih dosa kelam mengalir tanpa tobat

Jika anda menyukai konten berkualitas Suluh Pergerakan, mari sebarkan seluas-luasnya!
Ruang Digital Revolusioneir © 2024 by Suluh Pergerakan is licensed under CC BY-SA 4.0