
Nalar Naluri (Pegiat Social Movement Institute)
***
Menikam perut jelata dengan lidah berdalih
Meneguk keringat buruh yang merintih
Memakan tambang dengan lirih
Lara rakyat semakin mendidih
Membangun Tol lintas penindas
Mengantongi juara emas penumpas
Sawah ladang habis dilibas
Mencetak kitab suci dengan kertas kotor
Mencetak SIM dengan komando bocor
Membangun wisma dengan olahraga sodor
Hukum milik orang berada
Kemudian maju pilkada
melalui partai kadal-ilan sejahtera
di negara yang rezimnya rada-rada
(*)