
Prasangka dicipta untuk menenun dialektika
membentangkan sehelai kain retorika
dikenakan seperti baju imajinasi
demi membunuh akal sebagai solusi
sekaligus membungkus mistifikasi
Prasangka dimiliki oleh siapapun
yang bernalar atau tidak bernalar sekalipun
Karena prasangka adalah kediktatoran
dibentuk untuk mengutuk
dari rakyat oleh rakyat
nalar naluri (Social Movement Institute)