***
Ada seorang pria yang merasa yakin kalau dirinya pantas jadi Presiden. Pria yang sudah berkeluarga itu tiba-tiba meyakini Presiden adalah jabatan yang pantas disandangnya. Setelah gagal nyalon Dewan, gagal buka usaha serta ketipu biro perjalanan umroh. Mungkin nasibnya bisa beruntung kalau mengikuti mimpi.
Berulang-ulang istrinya diyakinkan kalau dirinya mendapat semacam wangsit untuk memimpin negeri ini. Pria itu bermimpi didatangi orang tua yang membawa pesan untuk segera nyalon Presiden. Tak diberitahu mekanismenya karena mimpi itu berlangsung begitu cepat.
Kalau ditimbang dari sisi usia memang pria ini belum tergolong tua. Usianya paling antara 55 sampai 60 th. Tak ada penyakit yang berbahaya diidapnya: hanya sembelit atau yang agak parah asam urat yang membuat kakinya tak bisa kemana-mana kalau kumat. Tanggunganya sudah tidak ada karena anak-anaknya sudah bekerja semua: yang pertama jadi tukang parkir, yang kedua makelar motor bekas sedang anak terakhir praktek dukun.
Ia puas menyaksikan anak-anak itu bekerja. Tapi kepuasan tak berjalan lama ketika mimpi disuruh jadi Presiden itu dianggapnya sebagai perintah yang nyata. Mirip pesan yang tak bisa diabaikan. Meski anak-anaknya selalu merasa bapaknya ini hanya tukang ngibul dan mimpi yang aneh itu terjadi karena bapaknya kebanyakan tidur.
Anaknya yang tukang parkir selalu mengingatkan bapaknya:
‘hidup itu lho pak untuk apa kalau tidak menyiapkan berangkat ke alam baka. Bapak itu sudah mengentaskan anak-anak semua maka tinggal bapak menyiapkan diri untuk bekal nanti di akherat. Mulai sholat tertib sekarang, ikut ngaji atau dengar ceramah agama di youtuube. Ketimbang mimpi jadi Presiden mending mimpi masuk surga’
Berbeda dengan anaknya makelar yang melihat keinginan bapaknya untuk jadi Presiden musti ditimbang dari pantas-tidaknya:
‘kalau umpamanya motor maka Presiden itu motor gede pak. Semuanya harus gedhe: badanya gedhe, pikiranya gedhe dan yang paling penting pak gedhe ongkosnya. Bukan saja bapak itu tak sanggup dengan hal-hal gedhe itu tapi bapak sendiri badanya tidak gedhe. Mungkin saja wangsit itu salah alamat atau jangan-jangan artinya yang lain. Maksudnya bapak itu Presiden rumah tangga’
Tapi yang paling yakin dengan mimpi itu adalah anaknya yang berpraktek dukun. Wangsit atau apa saja bentuknya asalkan itu bukan dari dunia nyata akan dianggap sebagai kebenaran
‘coba bapak pastikan siapa yang memberi wangsit itu. Paling tidaknya wajahnya, asal usulnya dari mana dan kalau bisa bapak ingat-ingat baju yang dipakainya. Warnanya mirip dengan partai mana atau kalau melihat wajahnya siapa tahu serupa dengan wajah ketua partai apa. Pokoknya apa saja yang berkait dengan wangsit musti bapak ingat-ingat, karena itu modal bapak sekarang ini’
Pandangan ketiga anaknya yang berbeda-beda itu tak menyurutkan keyakinanya kalau wangsit itu benar. Bukan karena isinya melainkan pesan itu cocok dengan pekerjaan yang sedang dicari carinya. Hampir setahun pria ini menganggur. Tak banyak usaha yang cocok untuknya dan lagipula memang tak ada modal yang mendukungnya.
Maka ketika ada mimpi yang memerintahkanya jadi Presiden spontan ia seperti ditarik dalam harapan. Bisa jadi profesi yang belum pernah dicobanya adalah jadi Presiden. Lagipula mimpi itu bertepatan dengan tahapan pencalonan Presiden. Ia yakin mimpi itu semacam perintah yang kalau diamalkan pastilah membawa kebaikan baginya.
Tapi seperti biasa istrinya hanya merasa suaminya itu mengigau dan kebanyakan nonton tivi di rumah:
‘makanya pak jangan nonton Tivi terlalu sering. Itu karena kamu terlalu banyak lihat acara yang isinya debat melulu. Sudahlah pak kita ini rakyat kecil nggak usah mimpi yang bukan-bukan. Bisa-bisa kamu ketangkap kalau mengatakan mimpi itu kemana-mana’
2
Kali ini yang benar adalah omongan istrinya. Pria ini benar-benar ditangkap oleh Polisi. Kesalahanya sepele tapi dianggap berbahaya. Ada poster bergambar dirinya kemudian kalimat di bawahnya meyakinkan sekali: ‘Inilah Pengganti Presiden yang Sebenarnya’. Jadi masalah hukum, karena poster itu disebarkan melalui media sosial yang diteruskan kemana-mana. Media sosial seperti air yang aliranya bisa kemana-mana tanpa bisa disumbat oleh apapun. Partai oposisi merasa gambar itu menghina keyakinan politiknya yang memang ingin ganti Presiden secepatnya. Sedangkan pihak penguasa merasa ini merendahkan kehormatan Presiden karena mendapat lawan rakyat yang modalnya hanya mimpi.
Polisi serius mengurusi kasus ini karena dibicarakan dimana-mana. Media menyorot penangkapan ini dengan bermacam-macam berita. Ada yang berterimakasih pada Polisi karena kesigapanya, ada yang menyesalkan mengapa kasus seperti ini harus masuk ke ranah hukum dan adapula yang percaya kalau kasus ini sengaja direkayasa. Tebakan media bisa macam-macam tapi yang mengejutkan popularitas pria ini melejit setelah kasusnya diberitakan. Pria ini mendadak populer sehingga banyak orang ingin mengetahui lebih jauh apa saja pikiranya tentang bangsa ini. Mau tak mau anak-anaknya mulai mengubah pandangan tentang bapaknya. Mereka tiba-tiba sadar kalau bapaknya punya peluang mewujudkan wangsit itu
‘bapak itu percaya bangsa ini bisa maju kalau diarahkan dengan tepat. Tentunya bangsa ini bisa mundur kalau arahanya ngawur. Bagi bapak arah bangsa ini seperti setir yang harusnya dipandu oleh tukang parkir yang berpengalaman. Tanpa pengalaman memandu rasanya bangsa ini akan seperti mobil yang mogok di tengah pasar. Selain buat keributan juga bisa memancing emosi yang dapat berimbas pada kemunduran bangsa ini di masa depan’
Komentar yang pastinya dari anaknya yang jadi tukang parkir. Ditanggapi oleh seniman yang tak lagi berkarya tapi suka sekali komentar politik. Ia memberi tanggapan: ‘bayangkan seorang anak yang sekolahnya tidak tinggi tapi punya pandangan yang imaginatif. Saya merasa dirinya itu mewarisi watak ayahnya yang memang pantas untuk dipilih jadi pemimpin’
Tak ingin kalah dengan saudaranya si makelar komentar di twiter:
‘bapak bagi saya seperti figur yang pantas untuk memimpin negeri ini. Sebagai bapak rumah tangga ia selalu mahir dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga dengan melihat potensi barang yang ada di rumah. Kemampuanya itu membuat saya percaya pada bapak bisa memimpin’
Komentar ini dipuji oleh ratusan orang tapi juga dicerca oleh sejumlah orang. Tapi pria yang dapat wangsit ini melejit menjadi satu diantara sejumlah tokoh yang pantas merebut tiket menjadi Presiden. Dukungan lebih liar lagi dikatakan oleh anaknya yang menjadi dukun. Dibuatnya adegan yang diunduh di Youtube tentang keyakinanya kalau bapaknya masih keturunan dekat dengan pendiri Republik. Katanya keterangan ini didapatnya dari mimpi yang berulang-ulang didapatnya tanpa sengaja. Dalam adegan film yang mirip dengan tayangan horor itu diperlihatkan sosok bapaknya yang seperti melayang-layang di atas sebuah wilayah antah barantah. Katanya bapaknya bukan hanya sudah dipilih oleh warga langit tapi juga direstui oleh makhluk di bawah tanah.
Dukungan yang mendadak membesar ini membuat polisi jadi kesulitan menetapkanya jadi tersangka.
‘tuduhan apa yang pantas diberikan padanya pak? Tanya petugas polisi pada kepalanya yang memberinya tugas untuk menangkap bapak itu
‘bukti permulaan apa yang bisa memidanakan dia pak? Tanya kepala polisi pada kepala yang lebih atas lagi
‘sebenarnya apa manfaat kita menangkap pria ini? Tanya kepala yang lebih atas pada pejabat atasnya lagi
‘pokoknya ditangkap soal alasan kita susun setelah melihat perkembangan!’ begitulah kata pejabat paling atas sendiri pada semua yang jadi bawahan dan mendapat tugas penangkapan itu
‘sudah tutup saja kasusnya, malah menyeretnya ke kasus hukum bisa membuatnya populer’ ini kata pejabat tertinggi diantara yang tinggi. Perintah inilah yang kemudian dipatuhi.
Polisi membebaskanya lalu mengantarnya pulang ke rumah. Sikap polisi oleh sebagian orang dianggap plin plan. Tapi sebagian lain malah memberi dukungan. Tapi pria itu hanya ingin pulang lalu tidur panjang. Maklum selama di kantor Polisi ditanya hal yang sama berulang-ulang. Ia mengeluh capek dan sudah tak ingin lagi berurusan dengan polisi. Istrinya merasa kasihan dan merasa prihatin
‘semoga pak kamu diberi mimpi yang berbeda. Bukan lagi mimpi yang membuatmu ditangkap polisi. Apalagi mimpi yang bikin keluarga kita jadi seperti ini’
3.
Semuanya berubah tiba-tiba. Saat bangun tidur pria itu tiba-tiba mengatakan pada istrinya:
‘aku ternyata disuruh jadi wakil Presiden karena yang jadi Presiden sudah dipilih’
Kini semua orang rumah merasa pria ini hanya bikin sensasi. Anaknya yang merasa pilihan Presiden itu lebih cocok mulai kecewa. Terlanjur media mendukung bapaknya sebagai calon Presiden. Bahkan sudah ada partai yang tak terlampau terkenal suka datang ke rumah. Meyakini kebenaran mimpi bapaknya.
‘mimpi itu yang konsisten pak. Ibarat parkir pak kalau tidak lurus malah bikin masalah. Bapak tetap saja percaya dengan mimpi yang pertama. Mimpi berikutnya itu hanya selingan bukan yang pokok. Sekali capres ya tetap capres pak. Jangan mundur hanya karena mimpi’
Tapi beda dengan anak yang makelar. Merasa bapaknya mulai realitistis ngukur kemampuan diri. Lebih baik perintah jadi cawapres ketimbang capres. Secara figur bapaknya tak dikenal, secara kemampuan semua itu hanya dari mimpi dan secara peluang sangat spekulasi.
‘ndak apa asal sudah jadi orang penting itu lumayan. Siapa tahu hari ini jadi wakil Presiden besok punya peluang jadi Presiden. Semua itu musti ngikuti aturan main. Menurutku lebih baik bapak disuruh jadi cawapres selain tidak terlalu menyolok juga taktik’
Kini anaknya yang dukun mulai tak percaya dengan inkonsistensi mimpi bapaknya. Menurut penalaranya mimpi itu harusnya tak sering berubah kalau itu bentuknya perintah. Jika ada mimpi berikutnya bukan merevisi mimpi sebelumnya tapi meneguhkan pesan yang sudah dulu ada. Ia yakin bapaknya ini dipermainkan.
‘kalau menurutku bapak sudah diteror oleh makhluk ghaib. Mereka sengaja mempermainkan bapak karena meyakini bapak itu tak punya banyak pilihan. Makhluk ghaib itu sudah capek mempermainkan pejabat karena mereka kalah taktik. Kini bapak yang jadi sasaran. Satu satunya jalan bapak sekarang pindah kamar, ganti posisi tidur atau jangan dulu tidur’
Tapi media tetap memuat perubahan posisi itu. Polling mulai melihat kenaikan popularitas pria itu. Bahkan sudah berada di urutan 50 tokoh terpopuler. Tapi pria ini tetap tak mau diwawancarai karena alasan sepele: wangsit itu tak menyuruhnya untuk wawancara. Panduan sikap pria itu tetap pada wangsit yang didapatnya ketika tidur.
Istrinya mulai kesal karena rumah mulai kedatangan banyak tamu. Mula-mula mereka sekedar ingin tahu lalu memberi dukungan tapi lama kelamaan mulai menekan. Tekanan itu muncul dengan cara yang bermacam-macam: menuntut memberikan uang jika mau dicalonkan, meminta agar mengangkat tim yang berpengalaman hingga memberi daftar harga jika mau ditayangkan.
Istrinya ingin mencari cara bagaimana mengusir keributan yang tak perlu ini. Semuanya ini bermula dari mimpi yang dipercaya bukan hanya oleh suaminya tapi juga orang-orang sekitarnya. Kalau itu bermula dari mimpi mustinya dapat diakhiri dengan cara yang serupa. Istrinya merasa yakin ia sudah menemukan jalan keluar
4.
Pengumuman itu ditempel di tiang litrik, pos gardu hingga rambu lalu lintas. Hanya selembar dengan foto pria yang kini nyalon wapres. Termuat tulisan yang ringkas, padat dan penuh tanda seru. Pengumuman yang kelak mengejutkan semua media dan menjadi perbincangan beberapa hari di stasiun televisi. Tulisan itu jika dibaca bunyinya begini:
DICARI PRIA YANG HILANG DIBAWA OLEH MIMPINYA. CIRINYA PRIA ITU MENGAKU MAU JADI CAPRES LALU CAWAPRES. JIKA ANDA MENGETAHUI KEBERADAANYA SEGERA LAPORKAN PADA ISTRI ATAU KELUARGA. BAGI YANG BISA MENEMUKANYA AKAN DIBERI HADIAH YAKNI JABATAN TINGGI JIKA PRIA ITU TERPILIH JADI PENGUASA. TERIMAKASIH
Saya tak tahu bagaimana nasib pria itu selanjutnya. Sejak kertas pengumuman itu ditempel dimana-mana pria itu menghilang begitu saja. Kepercayaan orang kampungku pria itu tak sanggup mengikuti wangsit sehingga harus mencari cara untuk menghindar dari perintah. Tapi yang lain percaya pria itu sengaja dihilangkan karena popularitasnya mengancam calon-calon penguasa yang sudah mapan. Aku tak tahu mana yang benar karena memang menjelang pemilu seperti ini batas benar dan salah jadi membingungkan!