Kami akan menghormati hak asasi manusia dan menyelesaikan kasus pelanggaran hak asasi manusia masa lalu secara berkeadilan (Jokowi, Dokumen Nawacita)
Penyesalan untuk hal-hal yang kita lakukan bisa semakin berkurang dengan berlalunya waktu; penyesalan untuk hal-hal yang tidak kita lakukan itulah yang tidak bisa dihibur (Sdney J Hans)
Jika manusia gagal itu bukan karena ia memang gagal, tetapi karena cara berpikirnya yang sudah using dan ketinggalan zaman (pepatah Jerman)
Saya menganggap rasa takut adalah tamu yang sangat membosankan dan tak tahu diri, yang hanya betah menetap selama kita menjamunya (The Alexander)
***
Sudah waktunya anda berjuang tidak dengan cara yang sama. Hanya mengisi waktu luang apalagi sekedar mendapat pengalaman. Bukan begitu cara anak muda hari ini dalam mengubah sejarah. Kita perlu generasi yang berbeda dari yang sebelumnya: tidak memusatkan pada posisi diri sendiri dan hanya berharap meraih ketenaran saja.
Kalian pasti kecewa dengan anak muda yang memulai dengan heroisme lalu berujung masuk penjara karena curi uang negara. Dibesarkan anak-anak itu dalam rahim organisasi muda yang kita kenal namanya. Memang bukan salah organisasi yang membentuknya tapi kita kecewa karena posisinya yang salah masih saja dibela.
Kalian pasti juga geram melihat anak muda yang dulu jadi pejuang kini komentarnya seperti pecundang. Merasa diri paling benar sembari mencaci lembaga progresif negara yang dulu juga mereka perjuangkan. Padahal mereka dulu jadi pemimpin organisasi muda ternama yang harusnya bisa terikat oleh nilai-nilai idealnya.
Kini waktunya kalian menimba pengalaman pada organisasi besar. Amnesty International bukan organisasi sembarang. Peranya diakui oleh dunia hingga meraih nobel perdamaian segala. Berdiri dengan pendanaan mandiri serta berjuang untuk membela nilai kemanusiaan dimana saja.
Amnesty mengutuk pendudukan Israel serta membela pejuang Palestina. Amnesty tergerak untuk membela para pengungsi di Rohingnya. Amnesty peduli pada perjuangan anak muda Hongkong. Amnesty menolak invasi Amerika yang seenaknya. Bahkan Amnesty ikut bela pondok pesantren yang akan dibubarkan begitu saja.
Jujur kalian bisa berbangga karena aktif di organisasi yang tak melahirkan pecundang. Kalian bisa gembira karena hidup dalam organisasi yang ada di hampir 150 negara. Organisasi ini tidak didanai perusahaan pencemar lingkungan apalagi penguasa korup. Organisasi ini didanai oleh anggota dan simpatisanya.
Logonya beda dengan bendera partai apalagi produk perusahaan. Misinya lugas: membebaskan tawanan hati nurani, memastikan adanya keadilan, menuntut penghapusan hukuman mati, menentang segala bentuk pelecehan hak asasi manusia.
Kini sepantasnya anda lebih berani karena berada di bawah lindungan Organisasi Dunia. Bukan dikenal karena dananya tapi wibawa serta kehormatanya. Terkenal karena pembelaanya pada korban kemanusiaan. Organisasi yang berdiri tahun 1961 dipercaya oleh jutaan warga dunia.
Mustinya kalian juga percaya diri untuk memperjuangkan nilai yang ingin dimusnahkan begitu saja. Nilai itu adalah hak asasi manusia yang mengharuskan tiap manusia dihormati, dilindungi dan tak boleh dicabut hak-haknya. Nilai inilah yang membuat kita layak meyebut diri sebagai manusia.
Sepanjang Orde Baru nilai itu dirusak. Para mahasiswa diculik, petani digusur tanahnya, buruh dibunuh dan sebagian warga dituduh pembangkang. Kalian tahu saat Orde Baru rontok terjadi kerusuhan yang menyisakan kisah keji tentang perkosaan, penculikan hingga penembakan mahasiswa.
Hingga hari ini itu semua tidak diadili. Para pelaku kejahatan serta pejabat yang ada saat itu tak bisa dimintai tanggung jawab. Meski penguasa berganti tapi persoalan HAM tak ditangani dengan sungguh-sungguh dan pengadilan atasnya tak segera diawali.
Padahal kita punya modal segalanya. Kita punya aturanya dan ada korban yang bisa bersaksi pada semua peristiwa. Ketidakmampuan kita untuk mengusutnya membuat pelanggaran HAM jadi meraja-lela pada soal apa saja.
Gampang sekali warga menuduh warga lain sebagai sesat. Mudah sekali diskusi dibubarkan oleh massa. Hingga dengan ringan kita kumpulkan massa untuk membenci yang tak sama. Mustahil peradaban dibangun kalau tidak ada pemuliaan pada nilai-nilai kemanusiaan.
Bisakah kalian berdiam diri menyaksikan luka kemanusiaan yang diderita oleh para keluarga yang jadi korban pelanggaran HAM. Mereka bisa petani, buruh, karyawan, guru atau siapa saja. Mereka kehilangan anak, suami, ayah dan saudara. Hingga hari ini korban itu hanya bisa berdiri meminta keadilan.
Tugasmu saat ini adalah memastikan kalau keadilan itu bukan retorika. Peranmu sekarang adalah berupaya sebaik mungkin agar pelanggaran HAM tidak lagi terjadi. Semua itu mustahil tapi itulah nikmatnya berjuang: kita melawan sesuatu yang memang sukar untuk ditaklukkan.
Memang ada banyak yang sudah berjuang untuk tujuan itu. Tapi kehadiranmu akan menambah barisan pejuang kemanusiaan yang jumlahnya memang tak seberapa. Mereka memerlukan tangan anak-anak muda yang dibesarkan dalam pendidikan tinggi, terpapar oleh kesadaran kritis dan mustinya lebih punya banyak inisiatif.
Rasanya menjadi muda akan kian bermakna. Kita muda karena mempertaruhkan nilai-nilai ideal yang selalu meyertainya: melindungi yang lemah, melawan yang zalim serta tidak melupakan mereka yang jadi korban. Perjuangan atas itu semua yang meneguhkan martabat dan harga dirimu.
Memang ini bukan urusanmu saja tapi harusnya jadi urusan bangsa. Tapi kalian juga tahu tak banyak orang yang merasa ini sebagai masalah utama. Melalui Organisasi Amnesty International jadikan ini sebagai urusanmu. Perankan dirimu menjadi aktivis HAM sebagaimana yang dilakukan oleh anak muda lainya di banyak negara.
Palingkan sejenak dirimu pada anak-anak muda yang berjuang mempertahankan HAM: Turki, Hongkong, Burma, China hingga Palestina. Mereka tak ingin dunia dirusak oleh politisi, penguasa atau kekuatan apa saja yang rakus dan sewenang-wenang.
Mereka dengan berani menentang penguasa yang keji. Penentangan itu melahirkan dukungan dari mana saja. Karena kita tak lagi hidup sendiri dan perjuangan untuk meneguhkan nilai-nilai kemanusiaan telah jadi perjuangan warga dunia. Maka beruntunglah anda berada dalam rel perjuangan mulia.
Rakitlah pengetahuanmu mengenai HAM kemudian jadikan nilai itu sebagai panduan untuk perjuangan. Modal itu bukan hanya cukup tapi berlebih ketika menyaksikan pergolakan kebencian terjadi di banyak tempat dan dengan mudah orang mengacuhkan nilai-nilai kemanusiaan.
Berusahalah secara konsisten memperjuangkan nilai itu dengan beragam cara: bisa melalui tulisan, dapat melalui musik bahkan bisa pula dengan olah raga. Yang terpenting bukan caranya melawan tapi caramu meyakinkan kalau nilai HAM itu penting dan utama.
Melihat publik hari ini pastilah kalian cemas: gampang percaya pada berita bohong, mudah dikobarkan untuk membenci yang beda serta tidak empati pada mereka yang teraniaya hak-haknya. Jantung kehidupan masyarakat yang sakit ini bisa dipulihkan kalau mereka dikenalkan nilai-nilai HAM.
Nilai itu seperti etika purba: hargai kemanusiaan tiap orang, lindungi yang minoritas, toleransilah pada yang berbeda serta adili kejahatan kemanusiaan yang sudah terjadi. Begitu dulu perjuangan para Nabi serta kali ini kalian mendapatkan mandat yang sama.
Hari ini saatnya kalian untuk menunjukkan diri sebagai aktivis dalam makna sesungguhnya. Rela berkorban demi kepentingan kemanusiaan, mahir dalam mendorong inisiatif gerakan sekaligus piawai mencari dukungan dari mana mana.
Yang kita perlukan bukan keberanian demonstrasi, tetapi kemampuan untuk mengembangkan inisiatif, kemampuan berkolaborasi hingga kepintaran dalam beropini. Kita tak hanya hidup dalam media sosial tapi dunia nyata yang perlu ketrampilan sosial begitu rupa.
Karena, yang kita hadapi bukan lagi penguasa diktator tapi alam pikir konspiratif yang mudah dibangkitkan rasa kebencianya. Yang kita lawan bukan senjata saja tapi kerumunan massa yang bisa digerakkan oleh berita palsu semata. Yang kita perangi tak hanya aturan yang keji tapi keinginan untuk melupakan pelanggaran HAM yang sudah terjadi.
Mari kita bergandeng tangan bersama. Meski kita beda keyakinan, suku, dan pengalaman tapi kita diikat oleh keyakinan serupa. Bahwasanya perjuangan meneguhkan HAM dapat kita capai kalau kita bersatu, bergerak bersama dan membiarkan berkembangnya inisiatif yang beda.
Mari ajak saudara, teman dan keluarga untuk mendukung perjuanganmu. Jadikan kampusmu sebagai tempat untuk mengkampanyekan nilai kemanusiaan. Libatkan organisasi kampusmu untuk berjuang pada isu yang sama dengan cara yang bisa berbeda. Luaskan pengaruhmu kemana saja agar perjuangan kemanusiaan itu dapat pendukung berlipat ganda.
Amnesty International terbukti jadi organisasi yang dihormati oleh penduduk dunia. Kini saat anda berada di dalamnya serta buktikan kalau anda layak untuk jadi relawanya. Pastikan anda berjuang untuk sesuatu yang lebih besar dari diri anda. Disanalah bukan hanya pengalaman yang bisa diraih tapi kehormatan untuk dirimu sendiri.
Selamat bergabung.