Gottfrid bghkjt – [Pegiat Social Movement Institute]
***
Bila lahir di saat Lativi belum berubah nama jadi TvOne seperti sekarang, ada kemungkinan besar kamu pernah menuntaskan rangkaian film God of Gambler.
Esensi cerita film ini sebenarnya sederhana, “Ternyata berjudi itu asik lho, dapat uang banyak pakai cara yang tak masuk akal.”
Secara personal, adegan yang masih menancap kuat dalam ingatan dan menggelitik yakni ketika Stephen Chow mampu membaca pikiran dengan cara menyentuh tubuh lawan tanding di meja judi.
Sekali sentuh, sekelibat gambaran tentang strategi, manuver yang akan diambil, bahkan ide-ide kotor dapat segera terbaca. Bila beruntung, Stephen Chow mampu menangkap potret kejadian yang sebelumnya telah dialami oleh orang yang disentuhnya.
Entah hanya kebetulan atau disengaja, sepertinya kemampuan untuk membaca pikiran bakal jadi kenyataan.
“Tidak ada rahasia lagi!” tulis sebuah artikel terbitan Daily Mail pada 31 Maret 2018. Mereka mengabarkan sebuah ‘mesin pembaca pikiran’ baru saja dibuat.
Para ilmuan telah mengembangkan mesin pembaca pikiran menakjubkan yang dapat menerjemahkan apa yang akan dikatakan seseorang.
Mesin ini dapat menangkap apa yang kamu pikirkan dan dapat langsung ditampilkan dalam format teks. Mereka mengklaim mesin ‘canggih’ tersebut mempunyai tingkat akurasi sampai 90 persen.
Bagaimana cara kerjanya?
Disebutkan, ‘mesin pembaca pikiran’ beroperasi dengan menafsirkan huruf konsonan dan huruf vokal yang ada di kepala manusia.
Kombinasi huruf-huruf yang muncul di otak saat menyusun kalimat kemudian dicatat oleh mesin dan lalu dianalisis.
Mesin menafsirkan kalimat-kalimat berdasarkan sinyal saraf, lantas diterjemahkan ke dalam teks secara real time.
Para ilmuan mengklaim, ‘mesin pembaca pikiran’ mampu menangkap kata-kata yang bahkan belum pernah terdengar sebelumnya.
Para peneliti percaya perangkat yang mereka kembangkan kelak bermanfaat bagi pasien yang tidak memungkinkan untuk berbicara ataupun bergerak.
Perangkat ini tengah dikembangkan di Universitas California dan dipaparkan dalam Journal of Neural Engineering.
Ketua dalam proyek pengerjaan ‘mesin pembaca pikiran’, David Moses berkata kepada The Sun, “Memang belum ada penelitian yang telah dipublikasikan menunjukkan adanya kemampuan untuk mengklasifikasi kalimat dari sinyal saraf secara real time.”
“Merujuk kinerja yang ditunjukkan mesin (pembaca pikiran) ini dan kapasitasnya untuk terus berkembang, kami yakin ada peluang menjadikannya perangkat pengganti keterampilan bicara.”
Meski begitu, proyek ‘mesin pembaca pikiran’ menuai kritik. Perangkat ini bisa saja berpeluang menimbulkan masalah jika pikiran-pikiran rahasia justru ikut terpapar secara tidak sengaja.
Kalau menurut kamu sendiri, bagaimana prospek mesin semacam ini di masa depan. Membantu seluruh umat manusia atau hanya ‘sebagian manusia berduit dan berkepentingan’?