RAMADHAN TELAH TIBA

 

…Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang berlebih-lebihan (QS 7: 31)

Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan Iman dan harapan akan diampuni dosa-dosa sebelumnya (Rasulullah SAW)

Sayangilah semua makhluk agar Allah menyayangimu (Rasulullah SAW)

Bumi menjadi hidup oleh hujan, jiwa menjadi hidup oleh tekad, hati menjadi hidup oleh hikmah (Imam Syafii)

***

Kini kesempatan baik itu datang lagi. Bulan dimana kebaikan peroleh ganjaran berlipat. Waktu dimana amal sholeh punya arti agung dan mulia. Sungguh kita tergolong orang yang beruntung karena dapat menikmati lagi indahnya bulan Ramadhan. Saat dimana kita berfikir bukan untuk kepentingan diri sendiri. Puasa melatih kita untuk belajar membangun solidaritas, empati dan menjadi tauladan bagi yang lain.

Tauladan yang kini sudah banyak terkikis. Saksikan bagaimana hidup yang kita jalani hari-hari ini: berkubang dengan pekerjaan, terjebak dalam kesibukan dan tergerus oleh kompetisi. Tiap diri kita seperti seorang pelari yang selalu ingin lebih unggul ketimbang yang lain. Sempit sekali dunia ini karena kita sukar menerima perbedaan dan gampang tersulut oleh pandangan yang berbeda. Banyak pendapat mengatakan memang hidup makin berat dan lebih berat lagi karena kita sulit menerima keragaman.

Puasa Ramadhan melatih kita dengan cara luar biasa. Diajarinya kita untuk menahan diri. Disentuhnya kita dengan ajakan untuk berkorban. Baik itu dana, waktu maupun tenaga. Tiap Ramadhan dianjurkan kita untuk banyak memberi, didorong kita untuk lebih bergiat dalam ibadah dan dituntut kita untuk selalu beramal kebaikan. Tak hanya dilatih mempertahankan Iman tapi membuktikan bagaimana berkorban untuk Iman.

Kelirulah orang yang menyombongkan harta dan keturunanya, sebab hanya pengetahuan dan kebaikan akhlak yang patut dibanggakan (Ali bin Abu Thalib)

Saatnya kita berkurban di bulan Ramadhan ini: kurbankan waktu untuk ibadah, kurbankan tenaga untuk membantu mereka yang lemah dan kurbankan harta untuk kepentingan kebajikan. Melalui itu semua hidup kita punya makna yang abadi. Kalau hidup memang tidak untuk memenuhi kepentingan pribadi dan hidup tak hanya memuaskan diri sendiri. Pada bulan Ramadhan ini ditantang kita untuk beramal optimal dan berdoa dengan keyakinan yang mendalam.

Selama Ramadhan ini diminta kita untuk berfikir positif. Terutama dalam melihat kenyataan dan sekitar. Dilarang kita untuk marah, mencela apalagi putus asa. Di bulan puasa ini ditanam sikap untuk selalu berbaik sangka. Baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan. Itu sebabnya kita dituntut untuk tak gampang kecewa, mudah putus asa dan berinisiatif terus untuk kebaikan.

Lewat puasa kebiasaan baik itu dikembangkan. Disini kesempatan untuk beramal dibuka selebar-lebarnya. Membantu mengurus kegiatan anak, mengiringi kegiatan takjil hingga meramaikan tempat ubadah. Hanya pada bulan puasa itulah kita bisa bertemu, berinteraksi dan membantu apa yang jadi kebutuhan bersama. Maka bersama Puasa Ramadhan mari kita ubah lingkungan ini jadi tempat untuk saling berlomba kebaikan.

Imam Syafii pernah memberi anjuran indah: permata seseorang itu ada di tiga hal, menyembunyikan kemiskinan sehingga mereka menyangka kau orang kaya karena kau tak meminta-minta, memendam amarah sehingga mereka mengira kau sedang senang, menutup nutupi kesulitan, sehingga mereka mengira kau bahagia.

Jadi yang sesungguhnya ingin dikatakan: Ramadhan kali ini memberi kita kesempatan untuk kesekian kalinya. Kesempatan untuk terus berbuat baik dengan terlibat dalam kegiatan bersama. Sayang jika bulan Ramadhan ini hanya jadi tapak perjalanan seperti sebelumnya. Kita tak hanya mengulang tindakan serupa tapi kita seperti berhenti dalam lintasan sejarah hidup. Saatnya kita teguhkan niat semoga ini Ramadhan yang membuat kita menjadi lebih baik, lebih peduli dan lebih bersyukur. Hanya melalui keyakinan seperti itulah Ramadhan kali ini menjadi bulan terbaik dalam hidup kita.

Ingatlah petuah Imam Syafii: empat rukun kehormatan diri, baik budi pekerti, murah hati, rendah hati dan ibadah sepenuh hati. Semoga kita mampu mencapainya di bulan suci ini. Amiin.

 

Komentar ditutup.

Scroll to Top