Prabowo: Oposisi Bukan Budaya Kita. Lantas, Budaya Kita Apa, Jenderal?

Prabowo: Oposisi Bukan Budaya Kita. Lantas, Budaya Kita Apa, Jenderal? Read More »

Penulis: Panji Nugroho “Oposisi bukan budaya kita”, demikian ucap mantan jenderal yang diberhentikan dengan tidak hormat dari satuan militernya, atau bahasa halusnya dipecat! Prabowo menegaskan dirinya sebagai bukti tidak terbantahkan—ketika gagal menjadi oposisi di hadapan mantan lawannya di dua kali […]

Teater Suluh Kembali, Mengidahkan Antara Seni dengan Gerakan Sosial

Teater Suluh Kembali, Mengidahkan Antara Seni dengan Gerakan Sosial Read More »

Seni adalah keindahan dan keindahan itu terbagi menjadi dua bagian ada keindahan alam dan ada keindahan manusia. Keindahan alam, yakni keindahan yang diciptakan langsung oleh tuhan, yakni, hutan, gunung, lautan, dan masih banyak lagi. Keindahan manusia adalah hasil tiruan manusia terhadap alam, misalnya lukisan gunung, lukisan lautan, lukisan hutan. Manusia sejak lahir dikaruniai sifat meniru, baik buruknya sifat manusia tergantung dari lingkungan dimana dia lahir tumbuh dan berkembang. 

Ron Eyerman mengatakan bahwa Seni merupakan bagian yang mapan dari repertoar gerakan sosial. Representasi artistik penting bagi dinamika gerakan internal dan dalam mengkomunikasikan ide-ide gerakan kepada dunia yang lebih luas. Praktik-praktik seni membentuk inti dari aspek-aspek simbolis dan ekspresif gerakan sosial. Ketika diciptakan dalam konteks gerakan, seni mengungkapkan kebenaran sebagaimana gerakan melihatnya.

REFLEKSI: TANDA TANYA GERAKAN DAN SECARIK PERMOHONAN MAAF UNTUK KAWAN

REFLEKSI: TANDA TANYA GERAKAN DAN SECARIK PERMOHONAN MAAF UNTUK KAWAN Read More »

Sudah saatnya menyudahi romantisme berlebih dalam gerakan perlawanan. Nyatanya, entah itu gerakan perlawanan dalam rel oposisi, apalagi gerakan reformis (upaya perubahan dari dalam), tidak kunjung membuahkan hasil yang konkrit terhadap kemenangan masyarakat yang selama ini ditindas. Dari berbagai cara yang

BAHAYA KEBERLANJUTAN, LAMPU ALADIN WARISAN JOKOWI

BAHAYA KEBERLANJUTAN, LAMPU ALADIN WARISAN JOKOWI Read More »

pembangunan infrastruktur melalui jalur hilirisasi, junjungan koalisi yang beranggotakan segudang politisi cum pengusaha itu hanya menjanjikan cita-cita abstrak “memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya”,”menghilangkah kemiskinan”, “buruh tak hanya makan gaji UMR”, dan seterusnya. Meski Prabowo memiliki visi-misi yang ia namakan Asta Cita, ia nyaris tak pernah menjelaskan melalui bibirnya sendiri visi-misi itu. Namun, apakah penjelasan itu diperlukan? Di bawah, pemaknaan soal “keberlanjutan pembangunan” nyaris tak digubris sama sekali. Ketika saya ngobrol dengan sejumlah pendukung Prabowo, mereka mengira keberlanjutan menandai berakhirnya era pembangunan infrastruktur dan dimulainya pembangunan manusia. Sejumlah pendukung yang lain tak mengindahkan sama sekali. Mereka memilih Prabowo semata karena populer, dipersepsikan ikhlas dan menggemaskan—serta ikut Jokowi. “Keberlanjutan pembangunan” lebih tampak menyerupai manipulasi politik ketimbang gagasan terukur dan terstruktur. Sayangnya, dengan dukungan Jokowi, manipulasi itu jauh lebih efektif menyentuh masysarakat ketimbang berlelah-lelah mengadakan diskusi dan mencari solusi bersama atas permasalahan negeri—

Ekstrativisme: Menyejahterakan atau Menyesengsarakan?

Ekstrativisme: Menyejahterakan atau Menyesengsarakan? Read More »

oleh: Nur Izzulhaq (Sekolah Aktivis SMI, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia ) PENDAHULUAN Pada umumnya industri ekstraktivisme adalah suatu negara yang mengandalkan sektor pertambangan seperti nikel, batubara, timah serta ekspor sebagai pendorong pembangunan dan perekonomiannya. Dinamika konsep ekstrativisme tidak

Proposisi Aktivis: Panggilan Jiwa Yang Menggetarkan

Proposisi Aktivis: Panggilan Jiwa Yang Menggetarkan Read More »

Kesetiaan seorang aktivis adalah kemampuannya dalam mendengarkan masyarakat.. Eko Prasetyo Oleh: Sabri Khatami Tjan Di alun-alun pikiran, kata “aktivis” menjadi nyanyian yang mengalun dalam harmoni perbincangan sehari-hari. Tidak dapat dipungkiri, keberadaan mereka menciptakan sentuhan magis ditengah rutinitas keseharian. Tetapi, mengapa

Scroll to Top