ANNA KARENINA; Kisah Cinta Yang Rumit dan Tragis

***

Sekilas membaca novel ANNA KARENINA karya Leo Tolstoy, kita tidak hanya dihadapkan pada situasi Moskow abad 19 saja. Akan tetapi kita juga akan disuguhi berbagai ragam kisah percintaan yang luruh sekaligus rumit dan sadis. Termasuk cerita cinta dari sang penulis sendiri.

Rumit dan berlikunya kisah cinta yang digambarkan dalam novel tersebut memang agak sulit untuk kita cerna dengan nalar yang lurus. Apalagi kalau melihat itu dari perspektif ketimuran atau dari sudut pandang keyakinan. Karena memang cerita yang disajikan penulis dalam cerita tersebut bukan untuk dilihat dari sudut yang sempit meskipun kita sendiri tidak bisa meraba kemana arah yang ingin dituju sang penulis.

Membaca novel ANNA KARENINA mengingatkan kita pada novel serupa seperti LAYLA MAJNUN karya Syeik Nizami atau novel TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJK karya Hamka. Keduanya sama-sama menyajikan cerita cinta yang tragis sekaligus sadis. Tapi keindahan serta kekuatan cinta yang mereka hadirkan dalam novel tersebut mengilhami banyak pementasan teater atau film yang di produksi kemudian hari sebagai karya kolosal yang monumental. Bahkan sampai hari hampir tidak ada yang tidak tahu karya-karya tersebut.

Dan seperti kebanyakan novel dengan tema percintaan, novel ANNA KARENINA disini tentu menghadirkan segala varian dari proses cinta itu sendiri; suka, gembira, senang, dengki, iri, benci, cemburu, menderita, dan bukan tidak mungkin berakhir tragis dengan kematian. Lalu seperti apa kisah ANNA KARENINA yang coba dibangun Tolstoy dalam novel tersebut?

Mula-mula untuk memahami isi dari novel ANNA KARENINA, perlu kiranya untuk mengetahui para tokoh dan karakter masing-masing dalam novel tersebut serta hubungan antara mereka. Setidaknya ada tujuh (7) tokoh yang karakternya berbeda-beda yang ada dalam cerita Tolstoy dari awal sampai akhir. Mereka adalah Oblonsky, Dolly, Kitty, Levin, Vronsky, Anna dan Karenina. Oblonsky dan Dolly adalah sepasang suami istri. Anna dan Karenina juga sepasang suami istri. Anna merupakan adik kandung dari Oblonsky. Katty, Levin dan Vronsky adalah teman dari Oblonsky, Dolly, Anna dan Karenina. Pada dasarnya mereka semua adalah bersahabat. Sampai kemudian kisah cinta diantara mereka menjalar dan meruap kemana-mana menjadi suatu kerumitan.

Sekilas, ini sama seperti kisah selebritas kita hari ini. Misalnya ketika ada pasangan percintaan artis yang bubar, maka yang akan jadi pasangan masing-masing berikutnya tak jarang dari lingkaran sahabat atau teman selebritas mereka itu sendiri. Begitu pula misalnya kalau ada isu orang ketiga yang memperumit hubungan percintaan antara mereka, biasanya orang ketiga tersebut juga dari lingkaran yang sama profesinya seperti mereka. Kiranya seperti itulah kemudian Tolstoy bercerita dalam novel ini.

Boleh dibilang cerita dalam novel ini berkisah tentang perselingkuhan antar masing-masing tokoh. Ialah Oblonsky yang gemar berselingkuh dengan banyak perempuan sampai akhirnya Dolly berniat untuk berpisah dengannya. Tapi hal tersebut urung terlaksana berkat bantuan Anna yang berhasil membujuknya.

Lalu ada kisah antara Levin yang sangat mencintai Kitty dan berniat untuk melamarnya. Oblonsky dan Dolly sangat mendukung dan memperkirakan hal tersebut bisa berlanjut ke jenjang pernikahan. Tapi ternyata saat Levin berkunjung kerumah Kitty dan mengutarakan niatnya tersebut, ternyata Kitty lebih memilih Vronsky yang memang derajatnya lebih tinggi. Levin kecewa dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke desa dan bertani seperti biasanya.

Vronsky sendiri sebenarnya mencintai Anna meskipun ia tahu kalau Anna sudah bersuamikan dengan Karenina dan sudah dikaruniahi seorang anak lelaki yang masih kecil. Tapi kemudian mereka tetap saja membangun perselingkuhan tersebut karena memang diam-diam mereka saling mencintai. Dan akhirnya mereka menghasilkan seorang anak perempuan dari perselingkuhan tersebut. Dan karena perselingkuhan tersebut tidak bisa dibendung dan ditutup-tutupi lagi, akhirnya Karenina benar-benar membebaskan Anna dan Vronsky untuk hidup dan tinggal bersama meskipun ia tidak rela dan tidak mau bercerai dengannya karena menjaga harga diri sebagai seorang pejabat di Moskow.

Itulah kerumitan yang coba dihadirkan Tolstoy dalam banyak cerita dari tokoh-tokohnya. Dan novel Tolstoy ini benar-benar membutuhkan konsentrasi untuk bisa memahami lingkaran kerumitan tersebut. Kerumitan percintaan seperti ini sangat jarang ditemukan dalam novel lainnya.

Tapi disamping kerumitan yang ada, Tolstoy juga menggambarkan kisah percintaan masing-masing tokoh tersebut dengan segala kegetiran yang ada. Tolstoy seakan hendak berkata bahwa memang begitulah adanya cinta yang terlalu susah untuk dieja hanya dengan sekedar komitmen atau diuraikan dengan nalar. Tolstoy membuat cinta itu serupa dengan kartu ponsel; ada masa aktif, ada masa tenggang; kalau habis masa aktif, maka tinggal masa tenggang; Kalau tidak diurus segera, maka akan hangus; atau bahkan bisa saja ada kebosanan sehingga perlu untuk menggantinya dengan yang lain atau minimal mencoba produk baru dengan tawaran yang lebih menggiurkan. Kelihatannya enak tapiselalu ada konsekwensinya.

Begitu yang terjadi dengan Anna yang kemudian harus menderita karena meninggalkan Karenin dan memilih hidup bersama Vronsky. Sampai akhirnya ia menyadari bahwa Vronsky juga mulai berkurang perhatian dan cintanya. Anak perempuan mereka tidak menjadi suatu kebanggan. Karena Vronsky menganggap dia tidak merasa memiliki karena Anna tidak kunjung di ceraikan. Karena itu mulai timbul banyak alasan bagi Vronsky untuk menghindar saat Anna memintanya untuk ditemani. Bahkan Anna semakin cemburu ketika Vronsky lebih dekat dengan perempuan lain yang telah tinggal bersama keluarganya di pondok musim panas. Bermacam cara juga dilakukan Anna untuk membawa Vronsky kembali seperti Vronsky yang dulu, Vronsky yang mencintainya dengan tulus sampai ia rela menghancurkan hati dan biduk rumah tangganya dengan Karenina yang telah berlangsung lama. Tapi apapun yang dilakukan Anna, hal tersebut hanya sia-sia. Sementara untuk kembali lagi ke Karenina juga sudah tidak mungkin lagi. Karena selain malu dengan pilihan perbuatannya dahulu, Karenina juga sudah dekat dengan salah satu perempuan yang telah menjadi teman lamanya. Anna benar-benar menderita dengan keadaan seperti itu. Sampai akhirnya ia merasa sudah tidak sanggup lagi menanggung beban derita tersebut dan kemudian memilih untuk bunuh diri dengan menabrakan dirinya pada kereta.  Mati.

Tapi kematian Anna bukanlah akhir dari cerita Tolstoy. Meskipun kemudian tokoh utamanya mati, tetapi Tolstoy memilih menutup ceritanya dengan kisah Levin yang akhirnya berhasil menikahi Kitty. Mereka kemudian tinggal di desa dan punya anak yang lucu. Penutupan akhir cerita dengan kisah Levin dan Kitty yang happy ending ini sebenarnya merupakan kisah dari sang penulisnya sendiri. Levin dalam cerita tersebut sebenarnya Tolstoy itu sendiri. Dan cerita Levin adalah cerita Tolstoy. Tapi bagaimanapun Tolstoy menutup ceritanya dengan kisah yang bahagia, dengan jalan cerita yang sangat indah dan memukau, tapi tetap saja tidak bisa menghindarkan ia sebagai sastrawan yang sadis dan kejam karena telah membunuh tokoh utamanya sendiri. Semua orang tahu bahwa kematian Anna dengan cara bunuh diri adalah akhir cerita yang sesungguhnya.

Membaca novel ANNA KARENINA memang sangat menarik meskipun jalan ceritanya penuh dengan emosi, amarah dan tragis. Karena memang Tolstoy pandai menghadirkan narasinya secara menyenangkan untuk dibaca. Meskipun tidak harus menarik kesimpulan apa-apa. Karena memang Tolstoy menghadirkan bacaan dengan melihat pergulatan alami manusia itu sendiri yang tidak pernah merasa puas. Ia menggambarkan itu apa adanya. Dan karena itu novel ini sangat layak dan pantas untuk dibaca.[m]

 

2 komentar untuk “ANNA KARENINA; Kisah Cinta Yang Rumit dan Tragis”

  1. Pingback: check this site out

  2. Pingback: Dryer Vent Booster Fan Tampa

Komentar ditutup.

Scroll to Top